Gemericik air yang turun menghadirkan angan yang melukis senyummu. Kala itu.

Jumat, 27 Juli 2012

[makalah] PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN TIMUR TENGAH


DAFTAR ISI

A.   BAB I
PENDAHULUAN       …………………………………………………………………  i
B.   BAB II
LATAR BELAKANG   …………………………………………………………………  ii
C.    BAB III
PEMBAHASAN         …………………………………………………………………  1
D.   BAB IV
PENUTUP                 …………………………………………………………………
BAB I


A.   PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sistem pendidikan sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, Kita wajib mengetahui bagaimana sistem pendidikan yang benar. Kami disini akan menjelaskan tentang sistem pendidikan.
BAB II

B.    LATAR BELAKANG

Saat ini, di negara kita mungkin terdapat sistem pendidikan yang kurang efektif dalam pembelajarannya. Kita melihat bagaimana pembelajaran di Indonesia yang mana saat ini sudah terkombinasi oleh sistem pendidikan dari Barat. Yang mana kebanyakan dari orangtua lebih memilih sistem pendidikan dari Barat yang kurang dalam hal agama. Kita melihat bahwa negara Indonesia mayoritas berpenduduk muslim. Tetapi pada kenyataannya negara kita kurang menunjukkan sistem pendidikan islam.
BAB III

C.    PEMBAHASAN

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN TIMUR TENGAH

Pendidikan dalam kontek upaya merekonstruksi suatu peradaban merupakan salah satu kebutuhan asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia dan kewajiban yang harus diemban oleh negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa. tidak hanya di Indonesia secara khusus dan Asia secara umum, Timur Tengah maupun Barat, mereka memiliki tendensi tertentu dalam perwujudan sistem pendidikannya. Saat ini Indonesia sebagai salah satu negeri kaum muslimin terbesar telah didera oleh berbagai keterpurukan, yang diantara penyebab keterpurukan tersebut terjadi karena kekeliruan dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasionalnya. Dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berangkat dari definisi di atas maka dapat difahami bahwa secara formal sistem pendidikan indonesia diarahkan pada tercapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat sesuai dengan tuntunan agama. Namun demikian, sesungguhnya sistem pendidikan Indonesia saat ini tengah berjalan di atas rel kehidupan, sekularisme. Paham ini adalah adobsi dari Barat. Secara terminologinya yaitu, pandangan hidup yang memisahkan peranan agama dalam pengaturan urusan-urusan kehidupan secara menyeluruh, termasuk dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Meskipun, pemerintah dalam hal ini berupaya mengaburkan realitas (sekularisme pendidikan) yang ada sebagaimana terungkap dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak serta berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”. Perlu dipahami bahwa sekularisme bukanlah pandangan hidup yang tidak mengakui adanya Tuhan. Melainkan, meyakini adanya Tuhan sebatas sebagai pencipta saja, dan peranan-Nya dalam pengaturan kehidupan manusia tidak dominan. Sehingga manusia sendirilah yang dianggap lebih berhak untuk mendominasi berbagai pengaturan kehidupannya sekaligus memarjinalkan peranan tuhan.Terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia, banyak pihak mengakui kebenaran penilaian bahwa sistem pendidikan di Indonesia adalah yang terburuk di kawasan Asia. Bagaimana tidak, hal ini karena pendidikan sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik, termasuk persoalan stabilitas dan keamanan, sebab pelaksanaan pendidikan membutuhkan rasa aman. Kondisi ini menunjukan adanya hubungan yang berarti antara penyelenggaraan pendidikan dengan kualitas pembangunan sumber daya manusia indonesia yang dihasilkan selama ini. Motif untuk menyelenggarakan serta mengenyam pendidikan baik oleh pemerintah maupun masyarakat saat ini lebih kepada tujuan untuk mendapatkan hasil-hasil materi ataupun keterampilan hidup belaka (yang tidak dikaitkan dengan tujuan membentuk kepribadian yang utuh berdasarkan pandangan Islam. Sistem Pendidikan Versi Barat, islamikah?.
Akhir-akhir ini ada tendensi yang meningkat dikalangan sebagian para orang tua yaitu kebanggaan mereka memasukkan anak-anak mereka ke sekolah SBI (Sekolah Berstandar Internasional), dari pada memasukkan anaknya ke sekolah biasa pada umumnya atau ke pesanteren dan sekolah-sekolah yang berbasis keagamaan lainnya, dengan asumsi bahwa sekolah ini dapat memberikan kepuasan akan hausnya mutu pendidikan yang berkualitas. Hal ini mungkin disebabkan ketidakpuasan para orang tua kepada mutu pendidikan yang diberikan sekolah-sekolah umum atau swasta yang ada, atau hanya karena rasa gengsi dan bangga kepada sekolah-sekolah tersebut, bahkan terkadang sampai memaksakan anak didik yang memiliki keterbatasan kemampuan seperti dengan mendongkrak nilai mereka supaya dapat memasuki sekolah ini. Perlu diketahui bahwa sekolah-sekolah ini secara umumnya telah mengadopsi sistem pendidikan barat, yang notabennya adalah sistem yang lebih mementingkan keuntungan materi ketimbang ukhrawi (mementingkan akhirat). Lebih mendahulukan wawasan keilmuwan anak dari pada penerapan akhlak mereka, karena mereka lebih memfokuskan kepada keinginan anak didik dari pada perkara yang mengarahkan mereka kepada kebaikan. Bukannya kita menolak setiap hal baru yang datang dari barat, terutama yang berhubungan dengan teknologi modern yang bermanfaat bagi kita. Islam selalu terbuka untuk menerima hal-hal yang baru selama tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Tetapi apabila hal itu bertentangan dengan ajaran Islam maka kita menolaknya, karena Al-Quran dan Sunah yang sesuai dengan pemahaman para salafus sholih sebagai dasar mengukur perkara-perkara yang lain. Sebagaimana firman Allah SWT, "Kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya" (Surat An-Nisa: 59).


Sistem Pendidikan di Timur Tengah

Melihat kembali sejarah dan bahkan sampai sekarang, sejauh ini Timur Tengah tetap menjadi “kiblat” umat Islam. Timur Tengah sebagai “negara asal” kelahiran Islam adalah penyebab yang utama kemudian di susul dengan maraknya setiap generasi menuntut ilmu kesana sehingga terjadi transformasi keilmuan Islam khususnya di Indonesia dengan berdiri dan berkembangnya pesantren-pesantren atau lembaga keislaman lainnya sebagai sarana pembentukan pribadi muslim yang terpadu.
Timur Tengah selalu identik dengan Islam,terutama jika mengkaitkannya dengan sejarah bagaiman Islam berkembang yang kemudian muncul dengan pesatnya berbagai kajian bidang keilmuan Islam melalui tokoh-tokoh ternama dari bidangnya masing-masing. Keberhasilan inilah yang selalu jadi gambaran jelas mengapa sampai saat ini Timur Tengah tetap menjadi pilihan khusus bagi para pembelajar Islam untuk menuntut ilmu ke Negara Seribu Menara ini.


Kalau dilihat dengan kacamata teori pendidikan, bisa dikategorikan sebagai suatu sistem pendidikan tradisional, dan sistem pendidikan di negara-negara Timur Tengah (Islam khususnya) masih menerapkan sistem ini, yaitu pemerintah pusat memegang kontrol pendidikan, termasuk menentukan kurikulum yang berlaku secara nasional baik bagi sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Pengajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan. Materi pelajaran diarahkan agar murid bisa lulus ujian akhir atau test masuk ke sekolah lebih tinggi, tidak mengembangkan daya kritis dan kemandirian murid. Semua murid diperlakukan sama, tidak ada statemen khusus untuk murid yang tertinggal. Sekolah menekankan pada diri murid sikap hormat dan patuh kepada guru dan sekolah. Dengan singkat sistem pendidikan yang dilakukan pada negara-negara di Timur Tengah- dapat dikatakan suatu sistem pendidikan yang kaku, seragam dan tiada pilihan bagi anak. Kadang bangga kita ketika menengok corak dan karakteristik pendidikan Barat dan Eropa yang unik dan maju, tapi tidak bisa dikesampingkan kebobrokan moral dan etika yang menghancurkan pranata-pranata kehidupan sosial manusia yang agung dan fitrah dari asalnya, dan masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai materialistik semata-mata, hanya akan melahirkan generasi yang berfikir materi semata . Kebingungan lain yang sering timbul adalah bagaimana mengaitkan agama dan pendidikan umum secara wajar.


MELIHAT BAGAIMANA CARA ISLAM MENDIDIK MANUSIA

Dalam mendidik manusia, Islam mengambil hakikat kejadian manusia yang terdiri daripada jasmani, akal dan jiwa. Islam mendidik manusia secara menyeluruh, meliputi semua aspek kehidupan yang ada jasmani, akal dan jiwa. Pendidikan bukan Islam hanya mengetengahkan pandangan, pendapat, ide atau teori yang menambahkan perbendaharaan ilmu pengetahuan semata. Agar keluaran pendidikan menghasilkan SDM yang sesuai harapan, harus dibuat sebuah sistem pendidikan yang terpadu. Artinya, pendidikan tidak hanya terkonsentrasi pada satu aspek saja. Sistem pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsur pembentuk sistem pendidikan yang unggul. Dalam hal ini, minimal ada 3 hal yang harus menjadi perhatian, yaitu:
Pertama, sinergi antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur di atas. Sebab, ketiga unsur di atas menggambarkan kondisi faktual obyektif pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum berjalan secara sinergis, di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi secara benar. Buruknya pendidikan anak di rumah memberi beban berat kepada sekolah/kampus dan menambah keruwetan persoalan di tengah-tengah masyarakat seperti terjadinya tawuran pelajar, seks bebas, narkoba dan sebagainya. Pada saat yang sama, situasi masyarakat yang buruk jelas membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah keluarga dan sekolah/kampus menjadi kurang optimum.
Apalagi jika pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.
Kedua, kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi. Kurikulum sebagaimana tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi ketersambungan pendidikan setiap anak didik pada setiap jenjangnya. Selain muatan penunjang proses pembentukan kepribadian Islam yang secara terus-menerus diberikan mulai dari tingkat TK hingga PT, muatan tsaqâfah Islam dan Ilmu Kehidupan (IPTEK, keahlian dan keterampilan) diberikan secara bertingkat sesuai dengan daya serap dan tingkat kemampuan anak didik berdasarkan jenjang pendidikannya masing-masing. Pada tingkat dasar atau menjelang usia baligh (TK dan SD), penyusunan struktur kurikulum sedapat mungkin bersifat mendasar, umum, terpadu dan merata bagi semua anak didik yang mengikutinya. Di tingkat Perguruan Tinggi (PT), kebudayaan asing dapat disampaikan secara utuh. Ideologi sosialisme-komunisme atau kapitalisme-sekularisme, misalnya, dapat diperkenalkan kepada kaum Muslim setelah mereka memahami Islam secara utuh. Pelajaran ideologi selain Islam dan konsepsi-konsepsi lainnya disampaikan bukan bertujuan untuk dilaksanakan, melainkan untuk dijelaskan dan dipahami cacat-celanya serta ketidaksesuaiannya dengan fitrah manusia.
Ketiga, berorientasi pada pembentukan tsaqâfah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan.

Ketiga hal di atas merupakan target yang harus dicapai. Dalam implementasinya, ketiga hal di atas menjadi orientasi dan panduan bagi pelaksanaan pendidikan. Dari penjelasan di atas, tentu kita bisa membandingkan masing-masing kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap sistem, baik di Indonesia, Timur Tengah atau pun Barat. Ini bukanlah sebuah keniscayaan bahwa kita sebenarnya mampu wujudkan sebuah sistem terpadu yang sesuai dengan fondasi agama Islam, juga mempertimbangkan masukan baru dari setiap perkembangan yang ada, kemudian menerapkannnya di masa kini dan akan datang.

BAB IV


D.    PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat. Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah semata.
wassalam

Asal Usul Nama Sendang Beji (babad Beji)


Pada zaman dahulu kala lahirlah seorang pangeran. Pangeran itu bernama Pangeran Bedalem. Dia diangkat menjadi Adipati Betak menggantikan ayahnya yang telah wafat. Selama pemerintahannya daerah itu selalu aman dan tidak ada peperangan. Dalam waktu yang lama itu dia menjadi adipati, ia ditegur oleh ibunya. Ibunya menyuruh anaknya Pangeran Bedalem agar segera mencari seorang gadis untuk dijadikan istri. Pangeran Bedalem berfikir bahwa dia sadar kalau belum punya instri. Lalu dia segera mencari-cari seorang gadis yang pantas untuk diperistri. Ternyata setelah mencari-cari sampai beberapa bulan ternyata pilihannya jatuh pada Rara Ringgit, adik dari seorang selir ayahnya yang bernamaRetno Mursada. Dia sangat cantik dan baik. Pangeran Bedalem segera menemui Retno Mursada. Kepada Retno Mursada dia mengutarakan keinginannya untuk memperistri Rara Ringgit. Pada waktu itu Pangeran Bedalem memohon kepada Ibu Retno Mursada agar menyampaikan keinginannya kepada Rara Ringgit secepatnya. Ketika Pangeran Bedalem meninggalkan Retno Mursada tiba-tiba Rara Ringgit datang, segera Mursada menyampaikan keinginan Pangeran Bedalem kepada Rara Ringgit, ternyata dia terhenyak tak percaya karena dia menganggap Pangeran Bedalem sebagai saudaranya sendiri dan dihatinya tak ada rasa cinta kepada Pangeran Bedalem. Ternyata RaraRinggit menolak untuk dinikahi. Karena penolakan itu, Pangeran Bedalem marah dan mengancam akan memaksanya untuk dijadikan istri. Etelah Rara Ringit mengetahui itu, dia merencanakan untuk melarikan diri dari Kadipaten Betak.
Pada suatu malam yang sunyi, Rara Ringgit sudah bersiap-siap untuk lari dari Kadipaten Betak. Semula Rara Ringit yakin, tak akan ada yang mengetahui kepergiannya. Ternyata seorang prajurit yang sedang ronda memergokinya dan dia segera lari secepatnya. Setelah itu prajurit melaporkannya pada Pangeran Bedalem, setelah tahu itu dia segera mempersipakan prajuritnya untuk mengejar Rara Ringgit.
Pada waktu itu Pangeran Bedalem berpesan kepada prajuritnya agar tidak melukai Rara Ringit dan menangkapnya hidup-hidup. Rororinggit mengetahui bahwa dia sedang dikejar oleh Pangeran Bedalem dan prajurit-prajuritnya. Rara Ringit segera berlari pontang-panting dan kadang harus bersembunyi untuk menghilangkan jejak sampai pagi pun dia selamat dan belum tertanglap oleh Pangeran Bedalem. Ketika ituRara Ringit terus berlari menghindari pengejaran sampai kelelahan dan merasa sangat kehausan. Tidak jauh dari perjalanan itu dia menemukan sebuah sendang (telaga kecil) yang jernih airnya. Di daerah itu banyak orang yang sedang menunggu giliran untuk mengambil air dan Rara Ringgit pun menungu gilirannya. Namun rasa haus tidak dapat ditahan dan akhirnya dia meminta izin kepada orang-orang disana. Untung saja mereka mengizinkan dan dia merasa lega. Dengan mata berbinar-binar dia tergesa-gesa menuju di tepi sendang. Karena kurang hati-hati akhirnya kaki Rara Ringgit terpeleset batu yang licin dan terjengkang ke belakang dan kepalanya terbentur batu yang keras. Orang-orang disana segera menolong, namun tidak disadari sudah terlambat. Rara Ringgit sudah meninggal dunia. Pangeran Bedalem dan Prajuritnya tiba ditempatitu dan melihat banyak orang yang bergerombol di tetpi sendang. Lalu dihampirinya orang-orang itu. Ternyata air mata Pangeran Bedalem mulai bercucuran melihat rara Ringgit sudah terbujur kaku digotong oleh orang-orang itu Dia menyesali kepergian Rara Ringgit karena kesalahan yang dibuatnya untuk mengancam Rara Ringgit. Lalu Pangeran Bedalem menyuruh prajuritnya untuk membantu orang-orang mengubur jenazah rara Ringgit. Semenjak ditinggalkan Rara Ringgit dia selalu menangis dan menyesal terus-menerus. Akhirnya dengan hati yang lapang Pangeran Bedalem menerima kepergian rara Ringit dan kemudian Pangeran Bedalem pergi dan meninggalkan Kadipaten Betak. Semenjak itu Kadipaten Betak menjadi tidak aman dan selalu ada peperangan karena tidak ada adipati yang menjadi Raja di Kadipaten Betak. Dan akhirnya daerah itu selalu menjadi sepi dan sunyi dan ibu dari Pangeran Bedalem telah meninggal dunia.
Pangeran Bedalem kemudian menjadikan dirinya sebagai seorang pertapa di sebuah pegunungan kecil. Setelah bertapa sampai beberap tahun akhirnya meninggal. Ketikameninggal, dia dimakamkan di tempat itu. Pegunungan itu sekarang berada di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dan pegunungan itu sekarang masih ada. Sendang tempat meninggalnya Rara Ringit oleh orang-orang sekarang diberi nama Sendang Beji. Nama itu sesuai degan pangakuan Rara Ringgit pada zaman dahulu, Hingga sekarang Sendang itu tetap diberi nama Sendang Beji. Sendang Beji berada di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.